Noragami dan 7 Dewa Keberuntungan dalam Mitologi Jepang

Saat anime musim gugur lalu, saya keranjingan nonton anime Noragami yang sudah memasuki musim ke dua: Noragami Aragoto. Sebenarnya saya sudah mengikuti anime ini dari musim pertamanya sekitar setahun yang lalu dan benar-benar langsung jatuh cinta sama ceritanya. ditambah soundtrack opening yang keren dan ending yang manis dari Tia supercell (dua season ini endingnya selalu dibawakan oleh supercell), pokoknya bikin saya jatuh cinta.


Anime Noragami memang sangat kental dengan kebudayaan dan kepercayaan Jepang akan dewa-dewi karena mangaka-nya mungkin terinspirasi dari keprcayaan/agama Shinto, kepercayaan asli Jepang. Sang tokoh utamanya sendiri, Yatogami atau Yato pun merupakan seorang dewa yang dideskripsikan sebagai dewa liar (Noragami = Stray God) yang tidak terkenal, namun mempunyai mimpi untuk menjadi terkenal dan suatu saat nanti dapat memiliki kuil dan pengikutnya sendiri. Namun akhirnya terungkap bahwa Yato adalah seorang dewa pembawa bencana (God of Calamity). Pada season awal, hanya satu dewa keberuntungan yang muncul -dan sekaligus menjadi muncul menjadi musuh bebuyutannya Yato- yaitu dewa perang, Bishamonten, atau Bisha, atau Vaisravana. Dan juga muncul dewa keberuntungan lain yaitu Ebisu dengan nama panggilan Kofuku yang aslinya adalah Binbougami alias dewa pembawa sial. Jadi aslinya si Kofuku ini numpang namanya Ebisu, wkwkwk ada-ada saja.


Belakangan anime ini sedang terkena hujatan karena memasukkan adzan dalam bentuk remix sebagai backsound dalam beberapa adegan di animenya. Meskipun ada yang pro dan kontra atas kejadian ini, namun sampai saat ini belum ada berita dari penggubah lagu, apakah memasukkan adzan sebagai sebuah backsound merupakan kesangajaan atau tidak. Namun terlepas dari semua itu yang menurut saya menarik diulas dari season ini adalah tujuh dewa keberuntungan yang ada dalam anime ini.


Dalam kepercayaan Jepang dikenal kelompok tujuh dewa pembawa keberuntungan atau kemakmuran. Kelompok ini dikenal dengan (Shichi fuku jin) Shichi berarti tujuh, Fuku keberuntungan dan Jin adalah dewa. Meski merupakan kepercayaan Jepang, ternyata dewa keberuntungan asli dari Jepang hanyalah satu, yaitu Ebisu. Sementara enam dewa lainnya merupakan adaptasi dari dewa-dewi negara lain.





1. Ebisu





Ebisu merupakan dewa keberuntungan asli Jepang yang merupakan anak dari Daikoku (salah satu dewa keberuntungan juga). Digambarkan sebagai seorang pria bertubuh tambun yang membawa seekor ikan dan sebuah kipas, Ia pun terlihat mirip dengan ayahnya, Daikoku. Ebisu adalah dewa para pengusaha, pedagang, nelayan, petani, manager, orang asing, pelaut, Ebisu melambangkan dewa keberuntungan dan kekayaan laut.


Nah, beda dengan gambaran yang digambarkan dalam kepercayaan Jepang, mangaka Noragami menggambarkan Ebisu sebagai sosok ojiisan tampan di usia awal 30-an yang memakai jas ala detektif lengkap dengan sarung tangan yang sebenarnya semuanya itu merupakan shinki-nya (shinki akan saya bahas lain waktu). Digambarkan sebagai sosok yang kaku dan tanpa ekspresi, sebenarnya Ebisu ini baik, namun ia seperti tidak punya jati diri karena terlalu sering melakukan reinkarnasi.



2. Daikokuten





Dewa yang sebenarnya adaptasi dari india dan aslinya adalah dewa kematian, terkadang terkenal sebagai dewa perang, ia bertubuh pendek dengan senyum di wajahnya, sedikit jenggot dan berkaki kecil, di kenal sebagai dewa kekayaan dan kemakmuran.


Ia berpakaian seperti orang cina yang kaya dengan topi, membawa palu emas dan sekantung penuh barang-barang berharga, dewa pelindung bagi para seniman, pengrajin, petani, peternak, bankir, keuangan, acounting dan ia juga dikenal sebagai pemburu hantu, Daikokuten atau juga bisa di sebut Dakoku akan selalu memberinya perlindungan bagi orang yang memujanya dengan penuh keyakinan.


Kalau di Noragami digambarkan sebagai seorang lelaki tua yang tampangnya galak, namun sangat sayang dengan kelincinya yang bernama Inaba. Dalam episode terbaru ia digambarkan dapat berubah menjadi laba-laba raksasa. Dan Daikoku ini sepertinya gak punya hubungan ayah dan anak sama sekali dengan Ebisu, melainkan seperti hubungan pertemanan yang dekat. Ia juga sering mengajak dewa lain untuk liburan ke Hawaii, entah apakah dia memang punya kuil di sana atau memang dia tinggal di sana.



3. Benzaiten



Benzaiten, juga dikenal sebagai Benten, adalah satu-satunya dewi dalam Tujuh Dewa Keberuntungan Jepang. Benzaiten adalah dewa Buddhis Jepang yang berasal dari dewi Hindu Saraswati di India. Dia adalah dewa musik, seni dan pengetahuan dan sering terlihat memegang biwa, atau kecapi Jepang. Ada sejumlah kuil untuk menghormati Benzaiten di Enoshima dan dia adalah dewi yang mewakili sukacita.


Kehadiran Benzaiten dalam anime noragami digambarkan tidak jauh berbeda dari kepercayaan masyarakat Jepang. Ia digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang membawa biwa dan memiliki semacam tato lambang not di dadanya. Kalo menurut saya benzaiten ini cukup terkenal di Jepang karena sering saya temuin di manga-manga yang pernah saya baca, tertutama manga shoujo muehehehe. Tapi dia lebih dikenal dengan nama Benten.



4. Bishamonten





Dewa asli dari india yang bernama Vaisravana, ia adalah seorang misionaris Budha dan sering di salah artikan sebagai dewa perang, mungkin karena penampilanya yang selalu memakai baju Jirah dan helm membawa pedang hati kepercayaan yang selalu menghalau marabahaya, ia sangat tinggi dengan jenggot dan menggenggam pagoda di tangan kirinya sebagai lambang hati kepercayaan dan pusaka dan seokor pinguin adalah utusannya, ia adalah dewa para dokter, tentara dan biksu, dewa Bishamonten sering di gambarkan dengan wajah seram, untuk menyingkirkan iblis pengganggu, ia di puja sebagai dewa martabat pertanda dari kebahagiaan, ketulusan, kekayaan dan hati kepercayaan.

Berbeda dari yang digambarkan dari kepercayaan, Bishamon di dalam noragami digambarkan sebagai seorang mbak-mbak bule yang cantik nan seksi. Sama seperti kepercayaan masyarakat Jepang, Bishamon atau Vairavana atau Veena (cuma Kazuma -salah satu shinkinya yang merupakan hafuri no utsuwa/blessed shinki dan juga merupakan wakilnya- doang yang manggil dia dengan nama ini xD) juga digambarkan sebagai dewa peperangan. Meskipun digambarkan sebagai seorang perempuan cantik, tapi Bishamon tetap disebut sebagai seorang Dewa, karena menurut kepercayaan dalam Shiki fuku-jin hanya terdapat satu dewi yaitu Benzaiten. Bishamon dalam cerita noragami merupakan musuh bebuyutan Yatogami karena sebuah kesalahpahaman di masa lalu. Meskipun ia terlihat sangat garang saat menghadapi musuh, namun sebenarnya Bishamon adalah sosok yang sangat penyayang karena ia memelihara banyak shinki yang ia anggap sebagai keluarga sendiri meskipun resikonya ia harus menahan sakit setiap kali ada shinkinya yang merasa sakit hati atau bisa dibilang memiliki penyakit hati (marah, kesal, iri, cemburu, dll) dan meskipun tidak semua shinkinya sempurna. Kalau saya bilang sih dia ini sosok seorang onee-sama yang memang harus dihormati, hehe.


5. Fukurokuju



Berasal dari cerita mistik di china (periode sung) yang penuh keajaiban dan kebahagiaan, FUKU berarti kebahagiaan, ROKU berarti kekayaan, JU berarti panjang umur, ia setinggi 3 kaki, memiliki kepala besar separuh dari tingginya, mata besar putih berjenggot putih panjang, pakaianya terlihat seperti para sarjana china zaman dahulu, suka sekali bermain catur, terkadang sering terlihat burung bangau di sampingnya atau kura-kura, ia sering di salah artikan sebagai JUROJIN, ia adalah dewa pelindung para pemain catur, atlit dan tukang arloji.

Dalam anime noragami ia digambarkan sebagai seorang pria tua memakai setelan kemeja dan kacamata pada mata sebealh kanan seperti bangsawan eropa abad pertengahan, saya tidak bisa menjelaskan banyak tentang Fukurokuju karena perannya di anime noragami sedikit sekali dan hanya muncul sesekali



6. Jurojin



Jurojin adalah seorang biksu Tao dari china, dewa kebijaksanaan yang membawa tongkat dengan di ikat bungkusan di ujungnya, membawa kantung yang memberikan kebijaksanaan di seluruh dunia, sering terlihat bersama seekor rusa, Sering di salah artikan dengan Fukurokuju, Dewa yang suka tertawa dengan lucunya, ia adalah seorang peminum berat dan playboy alias suka main perempuan, ia di kenal sebagai dewa pelindung para guru, ilmuwan dan profesor.

Dalam anime noragami ia digambarkan sebagai seorang kakek tua renta yang membawa tongkat yang bahkan untuk berdiri saja kakinya gemeteran, wkwk. Sama seperti Fukurokuju, tidak banyak yang bisa saya jelaskan karena kemunculannya hanya sesekali dan tidak memiliki peran yang signifikan






7. Hotei




Dewa dari kelahiran bodhisatva maitreya, ia adalah biksu zen yang berkunjung ke china, seorang yang pernah hidup di masa lalu yang penampilannya seperti pengemis serta di juluki Budha ketawa, seorang laki-laki berkepala botak dengan perutnya yang buncit, tersenyum, memiliki jambang dan dahi yang kecil, ia dikatakan sebagai pembawa kebahagiaan, kepuasan dan keluhuran budi, ia membawa tas besar yang berisi segala perlengkapan sehari-hari dan perut buncit telanjangnya konon pembawa keberuntungan, ia adalah dewa pelindung bagi para anak-anak, penagih hutang dan para nelayan.

Tak berbeda jauh dari kepercayaan, Hotei dalam Noragami pun digambarkan demikian, memiliki badan yang tambun namun bedanya ia memiliki rambut pirang, sama seperti Fukurokuju dan Jurojin, saya juga tidak bisa menjelaskan banyak karena kemunculannya yang hanya sesekali dalam serial anime Noragami.


Itulah ketujuh anggota dalam Shichi Fuku-jin atau dewa keberuntungan Jepang yang saya cocoklogikan dengan anime noragami. Sebenarnya dewa yang muncul dalam Noragami ada banyak, seperti bimbougami (akan dibahas lain waktu), namun tujuh dewa terkenal inilah yang menarik perhatian saya untuk dibahas. Favorit saya tetap Bishamonten, lalu Ebisu yang pada episode terakhir di musim ke-dua bereinkarnasi kembali menjadi seorang anak kecil. Hingga saat ini manga noragami masih on-going, sementara anime musim ke-dua telah berakhir musim gugur yang lalu. Semoga musim ke-tiga segera menyusul dan jadi semakin seru.